Virus Nipah Akankah Menjadi Pandemi Selanjutnya
Belum selesai dengan masalah pandemi virus korona atau covid-19, sekarang muncul lagi virus baru yang disebut dengan nama virus Nipah akankah menjadi pandemi selanjutnya. Seakan tidak ada hentinya dunia ini dilanda oleh pandemi, kasus virus covid-19 saja belum bisa tuntas seratus persen, dan bahkan masih ada negara-negara yang masih mengalami pelonjakan kasus positif korona.
Walaupun vaksin untuk virus tersebut sudah disalurkan namun masih banyak negara yang berjuang memutus mata rantai penyebaran virus corona. Nayatanya Walaupun sudah mendapatkan vaksin virus corona seperti vaksin sinovac dan vaksin yang lainnya, kita tidak bisa serta merta melalaikan protokol kesehatan. Karena vaksin tersebut membutuhkan waktu untuk bisa efektif, jadi walaupun kamu sudah mendapatkan suntikan vaksin, tetap harus mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.
Belum selesai dengan pandemi covid 19, kembali lagi muncul virus Nipah, virus baru ini dikabarkan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Angka kematian yang disebabkan oleh virus Nipah ini juga cukup tinggi yakni sekitar empat puluh persenan lebih. Jadi kamu harus hati-hati dan waspada terhadap virus baru ini.
Virus Nipah tersebut ditularkan melalui kelelawar, jadi kamu harus menghindari makanan ataupun hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan hewan kelelawar. Kamu mungkin bertanya-tanya apa sih virus Nipah itu darimana asal-usulnya, cara penularan dan lain sebagainya.
Pada artikel kali ini akan membahas tentang asal-usul nama virus Nipah, gejala virus Nipah serta bagaimana cara penularannya.
1. Asal-usul pemberian nama virus Nipah?
Asal-usul untuk nama virus Nipah diambil dari kasus pertama di Malaysia pada tahun 1998 lalu. Virus yang ditularkan oleh kelelawar ini ditemukan di Kampung Sungai Nipah, Malaysia.
Virus Nipah merupakan jenis virus RNA dan merupakan bagian dari keluarga Paramyxoviridae, salah satu patogen penyakit zoonotik (bersumber dari hewan) yang cukup berbahaya. Penyakit ini juga sangat mudah menular dari hewan ke hewan lain, terutama pada babi di peternakan. Kontak dengan babi yang terpapar penyakit ini dari kelelawar juga bisa menyebabkan infeksi.
2. Apa saja bentuk gejala virus Nipah?
Wabah virus Nipah ternyata sudah pernah terjadi pada tahun 1998 di negara Malaysia, dan juga di India pada tahun 2018 lalu. Mengutip dari situs WHO, wabah virus ini sempat menyebar juga ke Singapura dan menyebabkan setidaknya 100 orang dinyatakan meninggal dunia.
Gejala virus Nipah ini pada umumnya muncul dalam 4 hingga 2 minggu atau 14 hari setelah terinfeksi. Gejala awal yang muncul yakni demam dan sakit pada bagian kepala, yang bisa berlangsung selama 3 hingga 14 hari. Namun, dalam beberapa kasus penyakit virus Nipah ini bisa juga memburuk sehingga pasien mengalami koma dalam rentang waktu sekitar 24 hingga 48 jam.
Berikut ini gejala-gejala virus Nipah
Gejala ringan:
Demam
Sakit pada bagian kepala
Batuk
Sakit tenggorokan
Susah bernapas
Muntah
Gejala parah:
Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
Kejang
Koma
Pembengkakan otak (ensefalitis)
Kematian
3. Cara penularan virus Nipah?
CDC menyebut seseorang bisa tertular virus Nipah dari cairan seperti urin, darah, dan air liur hewan yang terinfeksi virus Nipah. Selain itu, ada kemungkinan penularan virus Nipah terjadi juga antar manusia.
Virus Nipah ini pun juga bisa ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh cairan hewan yang terinfeksi. Seperti kurma atau buah-buahan yang terkena air liur atau air seni kelelawar pembawa virus Nipah.
Nah itulah sekilas tentang virus Nipah yang akan menjadi ancaman baru bagi negara Asia. Kita semua harus selalu waspada Dan selalu menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang oleh virus, penulis berharap agar virus baru ini tidak menjadi pandemi seperti virus covid-19. Selain itu penulis juga berharap kepada pemerintah agar bersiap-siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi jika virus Nipah ini menjadi pandemi global.
Selain itu semoga para ahli dibidang farmasi bisa membuat obat yang spesifik dengan penyakit ini, agar orang yang tertular virus Nipah tersebut bisa diobati. Marilah kita semua berdoa agar wabah virus Nipah ini tidak terjadi.
Baca juga: Wabah virus